Raha (11/10) - Hari kedua Tim Ekspedisi Bhakti PMK di kabupaten Muba melakukan kegiatan penanaman pohon di pulau Munante. Penanaman pohon ini sebagai upaya mencegah lenyapnya pulau yang mendapatkan julukan pulau "Si Imut" Munante.
Dipilihnya Pulau Munante karena salah satu pulau yang amat cantik yang berada di selat perbatasan dua tanah Muna yakni Kota Raha dan Muna bagian timur ini karena terancam punah akibat tambang pasir liar. Pulau yang berada di tengah lautan antara Muna Timur dan Kota Raha ini memiliki luas sekitar 700 meter yang menyimpan pesona alam yang indah dan dikelilingi hamparan pasir putih yang sangat indah.
Ketua Tim Bhakti PMK Sonny Harry B Harmandi mengungkapkan bahwa upaya penanaman pohon ini dapat memberikan manfaat nyata bagi kelestarian pulau Munante.
"Penanaman 400 pohon Ketapang laut ini sebagai wujud nyata kita untuk menjaga pulau Munante dari kemusnahan. Terutama karena adanya penambang pasir liar," ungkapnya.
Pulau Munante merupakan aset yang patut dijaga. Untuk itu, misi menyelamatkan Pulau Munante merupakan tanggung jawab semua pihak, bukan hanya pemerintah, Kepolisian dan TNI. Pulau ini sebenarnya sangat prospek untuk dijadikan sebagai destinasi baru, selain wisata Pulau Towea.
Pasir putih yang terhampar memiliki ketebalannya berkisar satu meter, serta pasir putih yang membentang luas di daratan yang bisa di eksplore menjadi wisata olahraga pantai. Sekitar 60 meter hamparan pasir putih di Pulau Munante hilang. Padahal, di sebelah selatan pulau itu, pernah dijadikan lapangan sepak bola.
Dulu, pulau Munante punya masa keemasan. Kapal asing yang melintas di depan pulau ini sempatkan diri untuk singgah sambil menikmati pesona si Imut Munante. Pemerintah Kabupaten Muna pada tahun depan sudah punya desain melalui Dinas Pariwisata terkait pengembangan Pulau Munante, Meleura, Napabale, Towea, dan obyek pra sejarah Liangkabori. (yn).
Categories: