Jakarta (10/11) -- Asisten Deputi Warisan Budaya Kemenko PMK, Pamuji Lestari, sore ini membuka rapat koordinasi (rakor) terkait penyebarluasan Buku 366 Cerita Rakyat Nusantara di Ruang rapat lt. 6 Kemenko PMK, Jakarta. Tujuan rakor pada hari ini adalah untuk mendapatkan pemahaman dan kesamaan persepsi tentang manfaat dan kegunaan dari buku 366 Cerita Rakyat Nusantara dalam pembangunan manusia dan Kebudayaan. Selain itu, diharapkan pula pada rakor ini dapat menghasilkan invetaris data dan informasi dalam penyebarluasan buku serta terwujudnya komitmen bersama setiap K/L untuk penyebarluasan buku 366 Cerita Rakyat Nusantara.
"Buku 366 Cerita Rakyat Nusantara ini merupakan karya yang luar biasa. Buku ini sangat penting bagi anak-anak Indonesia yang haus akan cerita rakyat. Buku ini juga dapat mengajarkan masyarakat untuk mengingat cerita-cerita rakyat yang begitu banyak nilai-nilainya," tutur Pamuji saat membuka rakor.
Rakor dilanjutkan dengan Pemaparan oleh Ketua Yayasan Adicita Karya Nusa, Mahyudin Al Mudra, tentang gambaran umum dan teknis penggandaan buku 366 Cerita Rakyat Nusantara. Dalam paparannya, Mahyudin menjelaskan bahwa Buku 366 Cerita Rakyat Nusantara ini sudah dicetak sejak Augustus 2008 dan dibuat dalam versi online sejak 20 Januari 2009 dalam Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris. Buku ini juga telah mendapat penghargaan dari museum Rekor Indonesia (MURI) sebagai buku cerita rakyat terlengkap pada Desember 2008.
366 Cerita Rakyat Nusantara merupakan sebuah buku yang berisi tentang kumpulan cerita-cerita masyarakat Indonesia yang berasal dari 33 provinsi (mulai dari Sabang hingga Merauke). Sesuai dengan judulnya, buku ini berisi 366 macam cerita masyarakat Indonesia dan bertujuan agar dapat meningkatkan minat membaca anak-anak selama setahun. Pada kesempatan ini setiap K/L menyatakan dukungannya untuk menyebarluaskan buku 366 Cerita Rakyat Nusantara ini ke sekolah dasar dan menengah serta Taman Bacaan Masyarakat (TBM) sehingga dapat meningkatkan karakter wawasan kebangsaan anak-anak Indonesia untuk lebih mengenal dan mencintai dongeng serta para tokoh dongeng nusantara.
Hadir pada kesempatan ini Asisten Deputi Pemberdayaan Masyarakat, Kemenko PMK, serta perwakilan Kementerian dan Lembaga terkait seperti Kementerian BUMN, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Kementerian Luar negeri, Kementerian Kelautan dan Perikanan, Balai Pustaka dan lainnya. (rhm)
Categories: