Jakarta(20/02)--Plt. Deputi Bidang Koordinasi Kebudayaan, Kemenko PMK, Nyoman Shuida, yang didampingi oleh Asisten Deputi Bidang Keolahragaan, Kemenko PMK, Gatot Hendrarto memimpin rapat koordinasi dukungan kegiatan Torch Relay Asian Games XVIII Tahun 2018, di ruang rapat lantai 6, Kantor Kemenko PMK. Rapat pada hari ini berfokus pada sejauh mana persiapan Torch Relay untuk menyambut ajang Asian Games XVIII Tahun 2018. Demikian kata Shuida pada pengantar rapat.
Terkait perkembangan Torch Relay, INASGOC telah menentukan rutenya. Terdapat 12 Provinsi dan 36 kabupaten di Indonesia yang akan dilalui Torch Relay. Shuida mengimbau kepada pemerintah daerah agar melakukan koordinasi lebih intens bagi daerah yang akan disinggahi pawai obor itu. "Keberhasilan penyelenggaraan asian games tidak bisa lepas dari kontribusi bapak ibu sekalian. momentum ini dapat sekaligus sebagai ajang untuk mempromosikan destinasi pariwisata," tutur Shuida.
Menurut paparan dari INASGOC pengambilan api dimulai dari India pada tanggal 15. Pengambilan api dari India dikarenakan India adalah negara pertama penyelenggara Asian Games. Selain menampilkan rute Torch Relay INASGOC juga menjelaskan, setelah pengambilan api dari India kemudian api akan disemayamkan di Museum Dirgantara sebelum disatukan dengan api abadi Mrapen, Purwodadi. Di Candi Prambanan, api dari India dan api dari Mrapen akan disatukan di Mini Couldron dalam acara konser pelepasan resmi Asian Games Torch Relay sekaligus menjadikan Prambanan sebagai titik Nol di Lapangan Prambanan yang dihadiri oleh 45 perwakilan Negara Peserta Asian Games 2018.
Pada tanggal 18 juli 2018 kick off api akan dibawa keliling Indonesia sesuai rute yang sudah ditentukan. INASGOC melanjutkan, penyelenggaraan Torch Relay akan diliput dan disiarkan ke-45 official broadcaster baik negara peserta maupun negara lain di luar Asia. Melalui aksi Torch Relay keliling Indonesia dapat dijadikan ajang sosialisasi Asian Games bagi masyarakat Indonesia, dan juga sebagai promosi destinasi pariwisata, seni budaya serta potensi-potensi yang ada di daerah.
Bentuk desain torch yang dipakai merupakan penggabungan dari golok betawi dan skin dari Palembang. Kedua benda itu merupakan senjata tradisional yang disimbolkan melahirkan semangat yang berkobar. Spirit kedua warisan budaya itu yang menjadi konsep dasar pembuatan desain torch.
Di akhir rapat Shuida kembali menegaskan, untuk bisa mendapatkan sukses penyelenggaraan dan sukses prestasi maka diperlukannya kontribusi dari semua pihak. Turut hadir dalam acara ini INASGOC, Perwakilan dari Pemerintah Provinsi seperti Jawa Tengah, DI yogyakarta, Bali, Sulawesi Selatan, Jawa Barat, dan Jawa Timur. (fin)
Categories: