Jakarta (16/05)--- Menko PMK, Puan Maharani, pagi tadi menghadiri acara silaturahmi kebangsaan dalam rangka memperingati Hari Lahir Pancasila pada 1 Juni mendatang di Selasar Masjid Istiqlal, Jl. Wijayakusuma, Jakarta Pusat. Kegiatan yang digagas oleh Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) bekerja sama dengan Kementerian Agama ini turut dihadiri oleh Dewan Pengarah BPIP, Megawati Soekarnoputri; Menag, Lukman Hakim Syaifuddin dan jajarannya; Wakil Ketua MPR RI, Ahmad Basarah; dan para tokoh lintas agama serta organisasi keagamaan.
Acara didahului dengan laporan Ketua Panitia sekaligus Kepala BPIP, Yudi Latief, yang dalam kesempatan itu mengungkapkan bahwa kegiatan semacam ini akan terus terselenggara dengan mendatangi berbagai komunitas lintas agama terutama jelang hari besar keagamaan. “Kami ingin memastikan bahwa kebebasan beragama setiap warga negara dijamin oleh negara. Kami memulainya hari ini di Masjid Istiqlal Jakarta mengingat Umat Muslim akan mulai menjalankan Ibadah Puasa Ramadhan mulai besok,” katanya lagi. “Di bulan Ramadhan tahun ini, bangsa Indonesia juga akan memperingati Hari Lahir Pancasila, jadi memang sangat erat kaitannya dengan nilai-nilai kebangsaan Indonesia yang religius.”
Kegiatan ini selanjutnya mendengarkan pernyataan sikap dari masing-masing perwakilan lintas agama, mulai dari Islam, Kristen, Katolik, Hindu, Budha, dan Kong Hu Cu. Masing-masing perwakilan agama pada dasarnya menegaskan kembali makna ajaran agama yang damai dan selalu siap membumikan Pancasila. Imam Besar Masjid Istiqlal, Nasaruddin Umar, dalam sambutannya selaku Perwakilan Tokoh Islam menyampaikan bahwa silaturahmi kebangsaan semacam ini sudah sangat biasa dalam budaya Islam. Dia menjelaskan pula bahwa Islam sangat terbuka terhadap umat agama lain apalagi jika tujuannya adalah atas dasar kecintaan terhadap tanah air. Sementara Menag dalam sambutannya menjelaskan bahwa sila-sila dalam Pancasila sesungguhnya merupakan nilai-nilai ajaran agama yang dianut oleh bangsa Indonesia. “Berpancasila itu adalah wujud dari pengamalan nilai-nilai dalam kita bermasyarakat,” tandasnya. Acara lalu ditutup dengan arahan Dewan Pengarah BPIP yang menekankan makna saripati Pancasila yang tidak lain adalah 'gotong royong' untuk tetap bersama menjaga kedamaian, membangun negeri, dan mempererat selalu persatuan bangsa. (*)
Categories: