Jakarta (15/10)--- Setelah resmi dibuka di di Amphiteatre Katara, Doha, Qatar pada 12 Oktober 2019 lalu, di ajang ANOC World Beach Games (AWBG), secara tidak terduga atlet Karate putra pada nomor Kata dapat menembus babak empat besar dunia. Sedangkan untuk cabang basket putri, tim muda yang dikirimkan sudah mampu bersaing dengan tim basket yang meskipun telah mengalami kekalahan atas Uganda tetapi berhasil dengan hasil seri 3 – 3 atas Togo. Untuk cabang voli pantai putra, Indonesia berhasil masuk empat besar setelah mengalahkan Australia di perempat final melalui pertandingan drmatis setelah kalah di set pertama dan kemudian mampu bangkit untuk membalikan keadaan dengan hasil akhir keunggulan Indonesia yaitu 2 – 1.
AWBG Qatar 2019 diikuti oleh 97 negara; 1240 atlet; dan mempertandingkan 14 cabang olahraga yaitu sepakbola, basket, voli, tenis, karate, renang, skateboard, gulat, ski air, sailing, trialtlon, gulat, climbing, dan bola tangan; serta memperebutkan 36 medali emas. AWBG Qatar 2019 dilaksanakan di dua lokasi berbeda yaitu Pantai Katara dan Garafat. Qatar tampil sebagai Tuan Rumah Pengganti setelah San Diego USA menyatakan ketidaksiapannya. Namun, AWBG Qatar 2019 tetap terlihat digarap dengan apik dan serius. Pada AWBG Qatar 2019 ini, Indonesia hanya mengikuti tiga cabang olahraga dan diperkuat oleh 12 atlet, yang terdiri atas 2 atlet karate, 4 atlet basket putri, dan 6 atlet voli pantai putra.
Kesiapan dan keberhasilan Qatar sebagai Tuan Rumah, menurut Kabid Prestasi Olahraga Kemenko PMK, Gunawan yang masuk sebagai salah satu Tim Monev hasil inisasi Kemenpora, banyak hal yang dapat dipelajari pada penyelenggaraan AWBG Qatar 2019 ini. “Qatar sebagai salah satu negara paling maju di Timur Tengah benar-benar menunjukkan kemampuannya untuk mengelola event olahraga kelas dunia sekaligus sebagai pemanasan sebagai penyelenggara Piala Dunia 2022 nanti,” jelas Gunawan dalam keterangan resminya.
Olahraga pantai, tambah Gunawan, memiliki daya tarik tersendiri dengan unsur rekreasinya yang begitu kuat. “Dan kita ketahui bahwa Indonesia memiliki potensi pantai kelas dunia yang dapat terus dikembangkan sekaligus baik untuk kepariwisataan maupun keolahragaan. Kombinasi olahraga dan pariwisata sangat strategis bagi pengembangan keduanya. Di samping itu juga menjanjikan keuntungan yang besar bagi perekonomian nasional. Oleh karena itu partisipasi Indonesia dalam ajang ini menjadi sangat penting.”
Ke depan, pengembangan olahraga pantai dapat dikemas secara lebih baik dengan sinergi antarsektor yang optimal. “Dimungkinkan Indonesia dapat lebih aktif lagi dalam olahraga pantai ini, tidak hanya sebagai peserta tetapi juga menjadi Tuan Rumah AWBG. Kita ketahui bahwa Indonesia memiliki tradisi kesuksesan sebagai penyelenggara event event kelas dunia,” tutup Gunawan dalam keterangannya.
ANOC World Beach Games (AWBG) merupakan pagelaran multievent olahraga khusus cabang olahraga pantai dan AWBG Qatar 2019 merupakan AWBG yang pertama kali di selenggarakan. Untuk tingkat Asia, atau yang disebut dengan Asian Beach Games telah lebih dahulu dilaksanakan sejak tahun 2008. Indonesia kala itu menjadi Pelopor penyelenggaraan Asian Beach Games untuk pertama kalinya. Saat itu, Bali sukses menjadi Tuan Rumah multievent olahraga tingkat Asia khusus cabang olahraga pantai.
Sejak saat itu, Asian Beach Games resmi dilaksanakan secara berkelanjutan setiap empat tahun sekali secara bergiliran. Asian Beach Games Bali 2008 lalu menjadi sejarah yang tidak terlupakan. Sukses di tingkat Asia, beach games yang memang banyak digemari kemudian diselenggarakan di tingkat dunia oleh perkumpulan NOC (National Olympic Committee) atau disebut dengan ANOC dan Qatar untuk pertama kalinya menjadi Tuan Rumah penyelenggaraan World Beach Games. (sumber: Kedep V Kemenko PMK)
↧
Kemenko PMK Hadiri Gelaran ANOC World Beach Games 2019
↧