Jakarta (25/11) – Deputi Bidang Koordinasi Pendidikan dan Agama Kemenko PMK Agus Sartono, hari ini menerima permohonan wawancara Trans 7 terkait dengan rencana Sertifikasi Pranikah. Dalam konteks membangun SDM unggul, ia menyebut, Pemerintah ingin menyempurnakan (konten) yang sebenarnya sudah dilakukan sejak tahun 1990-an, yaitu bimbingan pra nikah, dengan harapan salah satunya agar lahir anak-anak yang unggul dan baik dalam rangka menuju Indonesia maju.
Agus menegaskan, bimbingan pranikah bukanlah suatu syarat bagi seseorang yang akan menikah. Setiap tahun, setidaknya terdapat 2 juta pasangan pengantin baru. Harapannya, setiap pasangan baru yang akan menikah bisa memahami psikologi keluarga, psikologi anak, parenting, hingga ekonomi keluarga.
“Terkait dengan diseminasinya, kita akan memanfaatkan stakeholders yang ada, dengan leading sector-nya yaitu Kementerian Agama dan BKKBN. Secara vertikal, Kementerian Agama memiliki jaringan hingga level kecamatan. Jadi kita ingin memanfaatkan, misalnya penyuluh-penyuluh di level KUA. BKKBN juga memiliki tenaga-tenaga penyuluh yang handal yang bisa memberikan bimbingan kepada para calon pengantin”, ujar Agus.
Berbicara ketahanan keluarga penting dalam membangun ketahanan nasional, karena bangsa ini terdiri dari keluarga-keluarga. Jika keluarganya tangguh, tahan, bahagia, maka indeks kebahagiaannya juga akan naik. “Menyikapi perkembangan zaman, dimana hoax bertebaran dimana-mana, ketahanan keluarga nampaknya perlu dibangun.Ini adalah suatu bentuk tanggung jawab negara untuk terus memperbaiki sumber daya manusianya.”, ujar Agus.
Agus juga berharap, konten-konten bimbingan pranikah nantinya tidak hanya menggunakan Bahasa Indonesia saja, tetapi juga menggunakan bahasa daerah pasangan calon pengantin setempat.
“Pembangunan manusia merupakan never ending process. Saat ini. Pemerintah mau memulai secara paralel bimbingan pranikah, sehingga para calon orang tua siap secara psikologis dan finansial untuk melahirkan generasi muda yang baik, dengan risiko stunting kecil, sehingga pada saat peringatan kemerdekaan Indonesia ke-200 tahun, kita (Indonesia) punya SDM yang unggul”, tutur Agus menutup wawancara.
Kategori: