Jakarta (26/08) – Taman Nasional Kerinsi Seblat (TNKS) bersama 3 Taman Nasional Gunung Leuser dan Taman Nasional Bukit Barisan Selatan pada tahun 2004 ditetapkan sebagai Tropical Rainforest Heritage of Sumatera (TRHS) oleh World Heritage Committee (WHC) Unesco. Demikian yang terungkap dalam Rapat Koordinasi (Rakor) TNKS TRHS Sebagai Warisan Alam Dunia yang diselenggarakan Kedeputian Bidang Koordinasi Kebudayaan Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK).
Dalam rakor yang dipimpin oleh Deputi Bidang Koordinasi Kebudayaan Kemenko PMK, Haswan Yunaz tersebut diketahui, TNKS memiliki tiga kriteria Penetapan Warisan Dunia (Outstanding Universal Value/OUV). Diantaranya, mewakili kelompok hutan terpenting di Sumatera untuk konservasi keanekaragaman hayati di hutan dataran rendah dan pegunungan. Mempunyai keindahan panorama alam, serta memiliki kenakaragaman habitat dan flora/ fauna yang sangat tinggi. Sebagai bagian dari TRHS, TNKS juga merupakan salah satu paru-paru dunia yang tersisa.
Selain TRHS, TNKS pun pernah mendapatkan predikat sebagai ASEAN Heritage Park pada tahun 2003. Sayangnya dalam upaya pemerintah mengajukan TNKS sebagai Warisan Alam Dunia, TNKS dihadapkan pada perambahan hutan yang dijadikan kebun budidaya hingga penangkapan fauna langka dan pencurian flora dilindungi. Belum lagi rencana pembangunan jalan yang akan melintasi TNKS. Kondisi itu akan mengancam upaya TNKS sebagai Warisan Alam Dunia.
Rakor TNKS TRHS Sebagai Warisan Alam Dunia mengundang Kementerian/ Lembaga (K/L) terkait serta berbagai stakeholder agar upaya TNKS menuju Warisan Alam Dunia berjalan lancar. Dengan kata lain predikat Warisan Alam Dunia dapat diperoleh TNKS, namun tetap menjaga kelestarian hutan, fauna dan floranya. Selain itu, predikat Warisan Alam Dunia juga diharapkan bisa meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekitar TNKS. IBD/PS
Categories: