Quantcast
Channel: Situs Resmi Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan - PMK Lainnya
Viewing all articles
Browse latest Browse all 2110

Kemenko PMK K​oordinasikan ​P​enguatan ​Kapasita​s ​dan ​D​ukungan dalam ​Pencegahan ​A​ncaman ​Kesmas.

$
0
0

Jakarta (18/07) – Sejak tahun 2005, Indonesia menjadi salah satu episentrum penularan Avian Influenza H5NI pada manusia di dunia, dengan jumlah kematian dan kasus pada manusia yang lebih banyak dibandingkan dengan Negara lain hingga tahun 2014. Masih berlangsungnya ancaman H5NI Highly Pathogenic Avian Influenza (HVAI) terhadap kesehatan hewan dan manusia di Indonesia, kemunculan wabah ebola dan MERS-CoV di Afrika dan Timur tengah,​serta dikonfirmasinya Virus ZIKA di Indonesia baru-baru ini, mengarisbawahi pentingnya penguatan kapasitan dan dukungan terhadap Pemerintah Indonesia dalam mencegah, mendeteksi, dan merespon ancaman kesehatan masyarakat yang baru atau yang muncul kembali,  serta yang meluap (spill over) dari populasi hewan ke manusia. Demikian disampaikan oleh Staf Ahli Menteri Kemenko PMK Bidang SDG Pasca 2015, Ghafur Akbar Dharma Putra

​,​

saat mewakili Deputi Bidang Koordinasi Peningkatan Kesehatan Kemenko PMK pada rapat koordinasi (rakor) untuk mengatasi ancaman pandemi penyakit yang baru muncul Emerging Pandemic Threat-2  (EPT-2) di Gedung Heritage Kemenko PMK, Jakarta.

 

 

Lanjutnya lagi, Pemerintah Indonesia telah bekerjasama dengan United States Agency for International Development (USAID) dalam pencegahan, deteksi dan respon atas penyakit menular yang diwujudkan melalui Program Emerging Pandemic Threat (EPT) tahap ke 2. Program EPT-2 yang diluncurkan pada Januari 2015 lalu di Kantor kemenko PMK, disusun  berdasarkan pencapaian program sebelumnya dalam bidang surveilans penyakit, pelatihan, dan kesiapan serta kesiagaan dalam menghadapi wabah. Dalam  pelaksanaan kegiatannya, program ini melibatkan berbagai kementerian terkait, perguruan tinggi, lembaga penelitian, pemerintah daerah, badan-badan Internasional (WHO, FAO, DFAT, dan CDC)  dan pemangku kepentingan lainnya. Untuk memastikan pelaksanaan kegiatan terkoordinasi dengan baik dan hasil kegiatan berkontribusi terhadap pencapaian sasaran pembangunan pemerintah Indonesia, perlu adanya koordinasi dan penyusunan rencana kerja dengan melibatkan seluruh pihak.

​"Salah satu tujuan diselenggarakannya rakor ini adalah untuk meninjau kembali pencapaian dan tantangan EPT-2 guna memastikan kesuksesan program yang telah berjalan” jelas Ghafur.

 

Selain itu, rakor pada hari ini juga bertujuan mendiskusikan prioritas dan kegiatan untuk periode 2017- September 2018,  meninjau strategi dan kegiatan untuk fokus yang akan dicapai pada September 2019, memastikan dan meningkatkan keselerasan kinerja dengan pemangku kepentingan utama, serta mengklarifikasi keterkaitan dengan rencana atau program Internasional lainnya. Rakor yang secara resmi dibuka pada hari ini dan akan berlangsung hingga besok, dihadiri oleh perwakilan dan kementerian terkait seperti kemkes, KemenLHK, Kementan, Kemristekdikti, Kemendagri, Kemendes PDTT, Bappenas, BNPB dan lainnya.


Viewing all articles
Browse latest Browse all 2110

Trending Articles