Jakarta (24/08)--- Deputi bidang Koordinasi Pemberdayaan Masyarakat, Desa dan Kawasan yang juga Plt. Deputi bidang Koordinasi Kebudayaan Kemenko PMK, Nyoman Shuida, siang ini menerima wawancara LKBN Antara di ruang kerjanya. Wawancara dilakukan untuk membahas isu terkini yang menjadi kerja koordinasi, sinkronisasi, dan pengendalian Kemenko bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK).
Nyoman Shuida dalam wawancara itu menjawab berbagai pertanyaan terkait penyelenggaraan Pekan Kerja Nyata Revolusi Mental (PKN RM) yang berlangsung mulai 25 hingga 27 Agustus 2017 di Kota Solo. “ PKN RM ini adalah momentum untuk membuktikan kepada masyarakat bahwa Gerakan Nasional Revolusi Mental (GNRM) itu berjalan. Dalam penyelenggaraannya akan ada pameran. Masyarakat dapat melihat langsung apa saja yang sudah dilakukan oleh Kementerian dan Lembaga Negara dalam melakukan layanan publik. Kami akan pamerkan 40 inovasi layana publik teratas nanti,” katanya. Kemenko PMK sendiri, tambah Nyoman, akan memperlihatkan hasil kerja koordinasinya dalam upaya menurunkan angka kemiskinan, naiknya Indeks Pembangunan Manusia (IPM) dan sebagainya.
Nyoman juga menjawab pertanyaan terkait penyelenggaraan Sea Games XXIX Kuala Lumpur dan kesempatan Indonesia menjadi Tuan Rumah di ajang Asian Games 2018 mendatang di Jakarta dan Palembang. “Dari berbagai kasus yang terjadi di Sea Games (insiden cetak bendera terbalik, wasit curang, dan sebagainya) menurut saya itu ulah oknum saja. Mereka lupa bahwa Sea games adalah pesta olahraga yang menjunjung tinggi sportivitas. Itu ulah oknum dan bukan ulah negara,” tegasnya.
Untuk soal Asian Games, Nyoman berharap agar Indonesia sukses memanfaatkan kesempatan ini untuk mengharumkan nama bangsa karena tidak hanya Asian Games, Indonesia juga akan menggelar Asian Para Games. “Dari prestasi Sea Games kita semua nanti akan evaluasi bagaimana pembinaan atlet kita selama ini. Yang penting adalah kesiapan atlet kita menjelang event olahraga yang lebih besar lagi.” (*)
Categories: