Quantcast
Channel: Situs Resmi Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan - PMK Lainnya
Viewing all articles
Browse latest Browse all 2110

Berbagi Pengalaman tentang Revolusi Mental di Perguruan Tinggi

$
0
0

Malang (28/07)--- Dalam rangka mendorong implementasi Gerakan Nasional Revolusi Mental (GNRM), Deputi bidang Koordinasi Pendidikan dan Agama Kemenko PMK terus melakukan koordinasi dengan mitra-mitra kerjanya. Melalui Asdep Pendidikan Tinggi dan Pemanfaatan Iptek, telah dilaksanakan rapat koordinasi (rakor) dengan Perguruan Tinggi Negeri maupun Swasta yang berada di kota Malang dan sekitarnya pada Jumat lalu. Rakor dimaksudkan sebagai media sosialisasi sekaligus berbagi pengalaman bagaimana revolusi mental diterapkan di lingkup pendidikan tinggi. Revolusi mental diharapkan dapat mencegah dan menangkal radikalisme, terorisme, narkoba, bullying, tawuran maupun berbagai perbuatan pidana lain di lingkungan pendidikan tinggi. Hadir sebagai Pembicara pada kegiatan ini yaitu Dirjen Pembelajaran dan Kemahasiswaan Kementerian Ristekdikti, Intan Ahmad; Anggota Pokjanas GNRM, Paulus Wirutomo; dan Wakil Rektor III Universitas Muhammadiyah Malang, Sidik Sunaryo.

Prof. Paulus dalam paparannya mengulas tentang perlunya revolusi mental dilakukan di semua lini. Namun, upaya serius justru harus dimulai dari aparatur pemerintahan. Bila setiap individu sedari sekarang melakukan perubahan menjadi sosok yang berintegritas, beretos kerja dan memiliki semangat untuk bergotong royong, Indonesia yang mandiri, berdaulat dan sejahtera akan dapat diwujudkan. Saat ini sudah berkembang sikap-sikap yang tidak lagi mengamalkan Pancasila. Radikalisme dan intoleransi tumbuh dan mengarah pada disintegrasi bangsa. Korupsi masih terus berlanjut tanpa ada tanda-tanda berkurang. Menurutnya, Perguruan Tinggi (PT) termasuk mahasiswa seharusnya dapat menjadi teladan dalam implementasi revolusi mental. Revolusi mental harus dipraktekkan dan bukan hanya sekedar diucapkan.

Sementara Prof. Intan menyampaikan bahwa pendidikan tinggi berperan sangat penting dalam menyiapkan calon penerus bangsa. Perguruan Tinggi (PT) menjadi peluang terakhir untuk membentuk karakter manusia Indonesia, yang seharusnya lebih banyak dilakukan di jenjang pendidikan sebelumnya. Kementerian Ristekdikti sudah melakukan beberapa implementasi gerakan revolusi mental. Salah satunya adalah terobosan untuk meningkatkan kualitas pendidikan tinggi dalam rangka meningkatkan peringkat PT Indonesia di percaturan internasional. Secara bersamaan, inovasi juga didorong untuk meningkat. Hal itu dilakukan karena pendidikan tinggi serta kapasitas inovasi merupakan dua kelemahan daya saing global Indonesia.

Salah satu penyebabnya adalah jumlah dosen yang masih kurang serta kualitas dosen yangyang belum maksimal. Secara kuantitas, di Indonesia terdapat lebih dari 4.500 PT sementara RRT hanya punya 2.000-an PT. Dalam hal kualitas, masih sangat sedikit PT di Indonesia yang masuk dalam daftar PT top dunia. Sebuah upaya untuk meningkatkan kualitas lulusan pendidikan tinggi adalah dengan menambahkan program General Education di jenjang pendidikan tinggi. Program ini berisi pembelajaran untuk meningkatkan kapasitas intelektual akademik dan non-akademik mahasiswa yang mana sejalan dengan nilai-nilai revolusi mental. Lulusan PT didorong untuk tidak hanya mengetahui bidang ilmunya semata agar mereka lebih berkontribusi dalam mengatasi persoalan di masyarakat.

Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) telah lama menerapkan model pendidikan tinggi yang sejalan dengan nilai-nilai dan semangat revolusi mental. Sejak didirikan, UMM sebagai perguruan tinggi yang berlandaskan pada nilai-nilai Islam mengedepankan pendidikan yang cerdas imtaq dan cerdas iptek. UMM sendiri tidak hanya menerima mahasiswa yang beragama Islam. Proses pembelajaran terus ditingkatkan termasuk dengan menerapkan konsep "bina lingkungan" untuk menghasilkan lulusan yang lebih dari sekedar biasa-biasa saja. Perkuliahan di UMM dilakukan di gedung yang digunakan secara bersama oleh seluruh fakultas, sehingga terjadi interaksi dan pertukaran wawasan di kalangan mahasiswa. Hal ini untuk menumbuhkan semangat kebersamaan, toleransi dan saling menghormati. Pemberlakuan aturan pergaulan yang ketat di dalam kampus dimaknai sebagai perwujudan gerakan Indonesia tertib.

Rakor ini dihadiri oleh Ketua Asosiasi Perguruan Tinggi Swasta se Indonesia wilayah JawaTimur, Rektor UMM, Rektor dan Wakil Rektor dari: Universitas Gajayana, Rektor Universitas Wisnuwardhana Malang, Rektor Universitas Kanjuruhan Malang, UIN Malang, IKIP Budi Utomo, Universitas Merdeka, dan Poltekkes Malang. Selain pimpinan PT,rakor juga dihadiri oleh pimpinan Badan Eksekutif Mahasiswa dan Dewan Perwakilan Mahasiswa dari berbagai Perguruan Tinggi Negeri dan Swasta yang ada di Malang dan sekitarnya. (sumber: Kedep IV Kemenko PMK)

Categories: 


Viewing all articles
Browse latest Browse all 2110

Trending Articles